Kamis, 19 April 2018

Data Flow Diagram

Perbedaan Context Diagram, Data Flow Diagram dan HIPO

Setelah beberapa minggu lalu belajar tentang Context Diagram, sekarang ini saya akan melanjutkan pembahasan dalam perancangan sistem informasi dengan membuat Data Flow Diagram dan HIPO (Hyrarki Input Proses Output).

Data Flow Diagram adalah sebuah turunan dari Context Diagram, karena dalam CD atau biasa disebut Context Diagram adalah suatu sistem yang digambarkan secara global atau umum, sedangkan Data Flow Diagram atau biasa disebut dengan DFD adalah spesifikasi dari perancangan sistem yang secara umum tersebut sehingga lebih detail dalam rincian proses-proses yang ada didalamnya.

Sedangkan HIPO adalah sebuah tingkatan sebuah fungsi yang ada dalam sistem tersebut mulai dari context diagram sampai dengan DFD level.

Contoh lengkap perancangan sebuah sistem, dapat dilihat  disini

Kamis, 05 April 2018

Membuat Context Diagram

Setelah pembahasan kemarin tentang membuat FOD, selanjutnya disini saya akan memberikan artikel tentang perancangan, perancangan sistem yang akan kita bahas adalah CD (Context Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram)

Saya akan menjelaskan bagaimana cara untuk membuat analisa perancangan sebuah sistem dan membuat sebuah diagram konteks ataupun Data Flow Diagram (DFD) serta contoh kasusnya. 



Jumat, 23 Maret 2018

Hasil Penelitian dengan tema analisa dan perancangan sistem informasi

Sebagai seorang analis, kita harus memiliki pengetahuan yang luas tentang sistem, dan mengetahui bagaimana cara menganalisa dan merancang dalam sistem. Disini saya akan membagikan beberapa judul penelitian saya yang dapat dijadikan acuan atau tinjauan pusataka, yang didalamnya ada pembahasan tentang analisa dan perancangan sebuah sistem.

Hasil penelitian antara lain :
  1. Analisa dan perancangan E-Learning pmebelajaran grammer untuk meningkatkan potensi siswa, paper dapat dilihat disini
  2. E-Commerce Goody bag Spounbond menggunakan QR Code berbasis web responsive,
  3. Perancangan E-Commerce Goody Bag Spounbound menggunakan QR Code berbasis web responsive
  4. Sistem pendukung keputusan untuk memprediksi kelulusan mahasiswa dengan menggunakan metode naïve Bayes,paper dapat dilihat disini
  5. Sistem absensi dosen menggunakan QR Code scanner berbasis android pada Prodi sistem Informasi,paper dapat dilihat disinidisini
  6. Sistem informasi manajemen perhitungan biaya rawat inap pasien di Balai Pengobatan, paper dapat dilihat disini
  7. Model data mining dalam penentuan kelayakan pemilihan tempat tinggal menggunakan metode Naïve Bayes, paper dapat dilihat disini
  8. Analisa dan perancangan game edukasi sebagai motivasi belajar pada anak usia dini, paper dapat dilihat disini
  9. Pemanfaatan teknologi cloud computing untuk otomasi manajemen keuangan pada paguyuban bordir di Kabupaten Kudus, paper dapat dilihat disini
  10. Analisa dan perancangan sistem penjualan online kerajinan tas Desa Pejaten kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
  11. Sistem pendeteksian penyimpangan tingkah laku anak usia 0-3 tahun dengan metode Bayesian, paper dapat dilihat disini

Pahami Alur sistem yang sedang berjalan....

Sebelum kita memmbuat suatu analisa sistem, sebelumnya kita harus dapat memahami tentang sistem yang berjalan dalam instansi atau perusahaan tersebut. Karena tanpa memahami sebuah aliur sistem yang berjalan, kita tidak dapat mengetahui sistem secara keseluruhan, apalagi jika ingin mengembangkan dan membuat sistem baru tersebut. Walaupun sistem tersebut masih manual, maka alur sistem tersebut juga harus tetap dipajami dengan benar agar analisa yang dihasilkan pun juga sesuai.

Yach....sekarang ini setelah kemarin, membahas strategi dalam membuat analisa, kita pahami terlebih dahulu simbol-simbol FOD (Flow Of Document.

Perhatikan ya,,.....

Sebelum membuat FOD, seharusnya kita harus memahami terlebih dahulu simbol-simbol yang ada dalam FOD, ini adalah sebagian simbol yang ada dalam FOD yang biasa kita gunakan, Sebelum membuat FOD seharusnya kita mengetahui sistem yang berjalan dalam obyek tersebut, yang nantinya akan dialnjutkan untuk pembuatan dan pengembangan sistem yang baru. FOD identik dengan perancangan sistem, hampir setiap pengembang memanfaatkan Flow Of Document sebagai salah satu alat untuk analisis dan menggambarkan sistem yang baru pada tahap perancangan. FOD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesionalisme sistem untuk menggambarkan sistem sebagai jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan alur dokumen secara manual maupun secara terkomputerisasi.






Kamis, 22 Maret 2018

Strategi dalam membuat analisa dan metode pendekatan dalam membuat perancangan Sistem

Analisa???
Kenapa kita harus membuaat analisa ketika kita akan membuat sistem???
Analisa sangat diperlukan sekali ketika kita akan membangun sebuah sistem, dalam contoh dunia nyata saja...Ketika kita akan membangun sebuah rumah, kita harus membuat analisa terlebih dahulu...Apa saja yang kita butuhkan dalam membuat rumah???material apa saja yang harus disiapkan??kemudian bagaimana kita juga harus melihat tanah yang akan dibangun sebuah rumah. Tanpa kita mengidentifikasi semuanya...kita akan merasa kesulitan dalam membangun sebuah sistem.
 Itupun sama ketika kita akan membangun sebuah sistem, kita harus mencari permasalahan dalam sistem tersebut...Apakah ada kekurangan atau dalam sistem yang berjalan tersebut sudah bagus. 
JIka masih ada kendala dan permasalahan, kita bisa mengembangkan sistem tersebut lebih baik agar dapat digunakan oleh masyarakat.

Ada beberapa cara strategi dalam membuat analisa :

  1. Kita harus melakukan observasi terlebih dahulu ke Obyek penelitian / Client Kita.
  2. Jika observasi sudah dilakukan, kita harus melakukan interview kepada client tersebut agar kita dapat mendapatkan data secara jelas.
  3. Dengan menggunakan Kuesioner yang dapat kita bagikan ke user atau client yang kita tuju.
Setelah kita membuat analisa, kita dapat memilih metode dalam perancangan sistem, yaitu :
  1. Menggunakan secara klasik yaitu dengan menggunakan perancangan Context Diagram, Data Flow Diagram, HIPO
  2. Berbasis Objek dengan menggunakan perancangan UML (United Modelling Language)   
Ehm...tidak hanya disitu saja, tetapi perancangan itu harus dilanjutkan sampai dengan Perancangan Basis data dan perancangan antar muka dalam pembuatan sistem.




Kamis, 10 Agustus 2017

APLIKASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI DI FUNGSI ORGANISASI


Manajemen dapat dibagi menjadi 3 level yaitu level bawah (level operasional), level menengah (level taktik) dan level atas (level strategik). Karena setiap level manajemen melakukan kegiatan yang berbeda, maka sistem informasi yang digunakan juga berbeda.
Sistem – sistem informasi di level operasional ini memiliki tujuan utama untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan rutin untuk keperluan mengontrol arus dari transaksi yang terjadi di organisasi. Sistem informasi semacam ini yang berbasis pada transaksi disebut dengan TPS ( Transaction Processing System) dan PCS (Process Control System). TPS dan PCS seharusnya masuk di bab ini sebagai sistem- sistem informasi di level bawah, tetepi TPS dan PCS sudah dibahas di bab sebelumnya, karena TPS bagian dari sistem-sistem fungsional, terutama bagian dari SIA dan PCS bagian dari sistem informasi produksi untuk level bawah.
Sistem- sistem informasi di level menengah digunakan untuk mengendalikan dan pengembilan keputusan manajemen yang sifatnya setengah terstruktur (semi structured). Sistem – sistem informasi ini diantaranya adalah sistem pakar (SP), jaringan neural buatan (JNB), sistem penunjang keputusan (SPK), sistem informasi geografik (SIG)
Sistem informasi di level atas digunakan untuk perencanaan stratejik dan pemecahan masalah. Sistem informasi di level stratejik ini adalah sistem informasi eksekutif (SIE).

Sistem informasi yang menghubungakan ke tiga level manajemen adalah sistem otomatisasi kantor (SOK).
Gambar 1 : Level Manajemen dalam fungsi organisasi

Perkembangan dan Peranan Sistem Teknologi Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.(Jogiyanto,2005,1). Penjelasan di atas menjelaskan bahwa sistem bekerja dalam suatu jaringan kerja dari suatu prosedur nyang saling berhubungan satu sama lain untuk menyelesainkan tujuan dan sasaran yang dimaksud. Definisi sistem juga dapat dijelaskan oleh Jogiyanto dalam bukunya Analisia dan Desain sistem informasi, menerangkan:“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.(Jogiyanto, 2005,2).

A. Komponen-komponen Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa data perlu diolah umtuk dijadikan informasi  yang berguna lewat suatu siklus.Siklus ini disebut dnegan Data Processing Life Cycle atau disebut juga dengan Information Life Cycle.


Gambar 1 Siklus Pengolahan data

Dari gambar tersebut, untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah komponen, yaitu komponen input, komponen model, dan komponen output.
Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena tidak semua data yang di peroleh langsung di olah. Pada umumnya, data yang diperoleh di simpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat di ambil dan di olah menjadi informasi. Data ini disimpan di storage dalam bentuk basis data. Data yang ada di basis data ini yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan ini disebut dengan extended data processing life cycle.


Data Flow Diagram

Perbedaan Context Diagram, Data Flow Diagram dan HIPO Setelah beberapa minggu lalu belajar tentang Context Diagram, sekarang ini saya aka...